Translate

Rabu, 21 September 2011

KONTROL KUALITAS PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

A.    A.Pendahuluan
Kualitas didalam suatu produk apapun menjadi salah satu hal yang harus dipenuhi agar produk tersebut dapat dipercaya oleh konsumen, demikian halnya pada pekerjaan konstruksi suatu bangunan,  kualitas menjadi penting karena menyangkut keselamatan penghuni bangunan pada saat digunakan oleh konsumen.
Kontrol kualitas adalah merupakan pekerjaan penting dalam suatu manajemen proyek konstruksi, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana kontrol kualitas ini menjadi suatu cara yang dapat diandalkan dalam mengendalikan kualitas, dengan biaya dan waktu yang telah ditentukan.
A.    B.Perencanaan Kualitas
Perencanaan kualitas ini sendiri melibatkan beberapa aktivitas, a.l :
  • 1.      Mengidentifikasi pelanggan ; pelanggan seperti apa yang akan menjadi sasaran bangunan gedung yang dibangun sehingga dapat ditentukan biaya dan specifikasi material yang sesuai.
  • 2.      Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan ; setelah jelas sasaran pelanggan maka kebutuhan dari pelanggan itu   seperti apa sehingga dapat ditentukan perlengkapan yang perlu ditambahkan / disiapkan dan standart deviasi yang diperbolehkan dari specifikasi yang telah ditentukan.
  • 3.       Menciptakan keistimewaan bangunan gedung yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
  • 4.      Menciptakan proses yang mampu menghasilkan keistimewaan bangunan pada pelaksanaan konstruksi.
  • 5.      Pengalihan ke proses operasional atau serah terima.
Seperti diketahui bahwa siklus proyek kontruksi meliputi :1.Konsep & Studi Kelayakan,2.Rekayasa & Desain, 3.Pengadaan 4.Masa Konstruksi 5.Mulai dan Penerapan 6. Operasi. 
Perencanaan kualitas pada point 1 s/d 3 berhubungan dengan siklus 1 s/d 3. Pada tulisan ini akan dibahas kontrol kualitas pada masa konstruksi & penerapan ( siklus ke-4 & ke-5 ) yang berhubungan dengan perencanaan kualitas point ke-4.
B.     C.Perencanaan Kualitas point ke-4 pada Masa Konstruksi dan masa Mulai dan Penerapan.
Masa konstruksi dan masa mulai dan penerapan dalam proyek bangunan gedung adalah masa yang paling menentukan apakah kualitas yang dikehendaki dapat tercapai, untuk itulah maka harus diciptakan proses yang mampu diterapkan untuk kontrol kualitas. Proses tersebut dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut.
  • 1.      Membuat system / flow chart pengawasan terhadap setiap detail pekerjaan, misalnya :
pekerjaan bekisting, pekerjaan pembesian, pekerjaan pengecoran, pekerjaan plumbing, pekerjaan electrical, pekerjaan air conditioner, pekerjaan elevator/escalator, dan pekerjaan finishing arsitektur ( dinding, lantai , hardware, façade dll )
  • 2.      Menentukan indicator yang akan dikontrol pada setiap pekerjaan disesuaikan dengan spesifikasi yang telah ditentukan pada tahap design, dan standart deviasi yang diperbolehkan.
  • 3.      Menuangkan indicator-indikator ini dalam lembaran cek list ( sheet control ) setiap bagian pekerjaan.
  • 4.      Menugaskan Manajemen Konstruksi ( MK ) untuk menjalankan system kontrol kualitas sesuai prosedur / flow chart yang ada.
  • 5.      Memastikan bahwa prosedur kontrol telah dilaksanakan dengan benar dengan cara melakukan audit setiap jenis bagian pekerjaan ( Struktur, MEP, Arsitektur ) setelah satu tahapan  selesai ( misalnya ditentukan audit setiap selesai 1 lantai ).
  • 6.      Melakukan paparan hasil audit dalam meeting koordinasi khusus pengendalian kualitas. Dalam meeting ini dibahas tentang hasilnya dan solusinya jika terdapat penyimpangan / masalah. 
  • Sebaiknya didalam proyek konstruksi bangunan gedung dilakukan beberapa pertemuan untuk membahas hal yang berbeda. Contohnya, meeting koordinasi mingguan untuk membahas jadwal, rencana pekerjaan untuk tiap jenis pada periode selanjutnya dan metoda kerja, meeting koordinasi 2 mingguan untuk membahas hasil audit kontrol kualitas, dan meeting koordinasi bulanan untuk membahas kontrol biaya. Setiap meeting ini harus dihadiri semua yang terlibat dalam proyek konstruksi mulai dari wakil owner, MK,semua konsultan terkait , dan semua kontraktor terkait.
Dengan melakukan proses tersebut maka keistimewaan bangunan yang diharapkan akan dapat terwujud. Dan suatu bangunan yang mempunyai suatu keistimewaan akan diminati oleh konsumen. 
(Disarikan dari pengalaman pribadi dan beberapa referensi)

3 komentar:

BomAtom Blendoek mengatakan...

salam kenal pak... materinya berguna bagi saya pak, boleh ga saya share ke rekan2 mahasiswa ft untan pontianak, pak?? terimakasih, riyanny

Tekno-Manajemen mengatakan...

Silakan anda share , dan beritahu untuk melihat di blog ini

Fajar Terang mengatakan...

Terima kasih atas materinya pak...sangat membantu.